Senin, 24 Juni 2013

Offroad Magelang



NEW WORLD OFFROAD
Era baru muncul di dunia offroad, sedikit beda dengan lainnya kalau biasanya diadakan di hutan atau lapangan ini diselenggarakan di Sungai Kaliputih Muntilan Magelang. Sungai ini 3 Tahun yang lalu digenangi lahar panas letusan Gunung Merapi. Batu-batu besar dan pasir yang tersisa di hantaran sungai dijadikan sesuatu yang berharga istilahnya Bencana Membawa Berkah di sini tempatnya. Bencana alam yang terjadi memang memakan jiwa harta benda dan lain-lain tapi kalau bisa mengambil hikmahnya pasti akan membawa keberkahan, dan kalau kita mengolah dengan baik maka bisa menjadi lahan investasi bernilai tinggi. Untuk meluapkan rasa bahagia Independent Offroad Community (IOC) bekerjasama dengan Polres Magelang dan Club Motor Trail Mobil 2x1 dan 4x4 menyelenggarakan event bertajuk Bhayangkara Merapi Adventure Offroad. Dimana event ini tetap dibawah naungan Indonesia Offroad Federation Pengda Jateng. “Event ini diadakan untuk untuk mempererat tali silturahmi antara Kepolian dengan teman-teman mobil 2x1 dan 4x4 disamping itu memberikan pembelajaran kepada Offroadder supaya dalam bermain aman, dan juga ingin mencari bibit-bibit muda penerus offroadder untuk dapat mengharumkan Indonesia,”terang M Harjanto selaku Penasehat IOF Jateng.
     Sirkuit Kaliputih ini baru pertama kali dipakai untuk offroad, walaupun baru respon offroadder sangat positif sebanyak 54 offroadder 20 team dari berbagai daerah ikut andil di kejuaraan ini menguji tantangan sirkuit baru dengan panjang sirkuit 150 meter. Ajang balap tanah ini dibagi menjadi 3 SCS yaitu SCS 1, SCS 2, SCS 3 (Special Competition Stage) sedang untuk undian masuk di kelas Country Road (CR). Nantinya setiap Offraodder harus bisa menyelesaikan 3 SCS, untuk penentuan juara akan diambil dari point tertinggi setiap SCS dikurangi pinalty akan ketemu angka pointnya. Supaya lebih fear maka untuk juara dibagi dua yaitu Juara Pria dan Juara Wanita walaupun ada perbedaan tapi antara wanita dan pria wajib menyelesaikan 3 SCS. Untuk kelas pria podium pertama diduki oleh Tata offroader asal kota Jogja dengan point terbaik sedang untuk kelas wanita point terbaik dipegang Sabrina juga offroader asal Jogja. “SCS 2 bisa dibilang sirkuit yang susah karena lumpurnya cukup lumayan susah untuk dilewati butuh power tinggi, tapi berkar kerjasama team kami dapat mengumpulkan point tertinggi di SCS 1-3,”ungkap Tata Offroader asal Jogja.
     Dewi Fortuna belum berpihak ke Kristiani panggilanya Rere ini harus puas di podium ke-3. “Pada SC1 aku sempat drop karena sirkuitnya dilihat seperti rata tapi banyak sekali gundukan tanah yang membuat aku lebih konsisten untuk control stir rem dan porsneling supaya mobil tidak terbalik, tapi aku bisa memperbaiki di SC2 dengan point sempurna 100 walupun kalah total pointnya,”ungkap Rere dari team Dewi Sakti Pati. Hadiah Mobil Jimmy jatuh di tangan Offroader asal Jogja Tata. Dari event ini sebenarnya banyak sekali offroadder muda yang layak diperhitungkan untuk ikut di kancah Nasional bahkan Internasional, ini semua membutuhkan dukungan dari semua pihak. Majua terus Offroad Indonesia.

Jumat, 21 Juni 2013

Drag Bike semakin menggila

.


FOCUS AND CONSISTENT
Drag Bike memang sudah merakyat dan sebuah sajian menarik kembali disajikan oleh Promotor Nasional Trendi Promo Mandira, kejuaraan drag bike yang bertitel Drag Bike Day Battle 201 Champ’s 2013 ini sudah menginjak seri 3 dimana kota paling beruntung di Jawa Tengah adalah Kota Kebumen bertempat di Jl Pupus Sijago seberang Terminal Bus kejuaraan. Jalan yang terletak di Kota ini disulap menjadi lintasan balap selama 2 hari. “Kota Kebumen dipilih karena masyarakatnya ramah serta dragbiker lokal juga banyak, kami akan menyajikan beda tampilan kejuaraan drag bike supaya nyaman untuk dilihat, sehingga akan memberikan warna berbeda,”terang Helmy Sungkar selaku owner Trendy Promo Mandira.
     Bicara tentang Drag Bike tentunya tidak lepas dari motor yang yang dipakai settingan tepat serta pemakaian ban yang layak dipakai dimana setiap merk ban mempunyai keunggulan dan kelemahan seperti merk ban comet yang memiliki kualitas compon lebih soft sehingga kelemahannya ban akan cepat habis dan lekas diganti, dan ini akan membutuhkan dana lebih buat ganti ban, sedang merk ban lain tentunya punya kualitas compon lebih hard sehingga ban akan lama menipisnya. “Kualitas ban yang bagus dan dapat mencengkram aspallah yang dipilih oleh dragbiker serta tahan lama,”terang Eko Chodox dragbiker asal Kota Semarang. Soal pemelihan ban apa yang akan dipakai dikembalikan lagi ke dragbiker intinya dana tersebut bisa untuk pemakaian yang lama.
     Kembali kita ulas kejuaraan drag bike di Kebumen diramaikan oleh 400 starter dari Indonesia. Banyak sekali dragbiker senior dan pemula berlomba untuk mendapatkan point dan kejutan yang paling dinanti adalah hadiah grand prize mobil. Dimana hadiah ini akan diberikan ke kelas yang pesertanya paling banyak, dari seri 1 sampai 3 ini dengan total 6 seri sudah ada 2 kelas yang pesertanya banyak yaitu kelas matic 200cc dan kelas sport 2 tak 155cc rangka standart. Agar lebih mantap maka pemberian mobil akan diserahkan di seri 6 Final di Senayan Jakarta. Pada seri 3 ini diadakan 16 kelas dan tambahan kelas Exibisi Nex Suzuki dan banyak sekali dragbiker senior seperti Eko Chodox dan Dwi Batank dragbiker andalan Semarang ini harus mengakui kemunculan dragbiker baru, dan sialnya faktornya bukan di teknis tapi praktiknya jump start yang membuat dragbiker menjadi menangis karena harus kalah. Tapi patut diacungi jempol dragbiker Jawa Tengah masih menjadi yang terbaik, Dwi Batank mampu menduduki podium pertama di 2 kelas yang dilombakan dan mengumpulkan point. “Jump start memang kata yang menyakitkan salah mlintir gas per sekian detik saja maka penyesalan yang didapat, untuk mengatasi supaya tidak jump start fokus kuncinya,ungkap Dwi Batank dari Team Kawahara Ice AHRS GM SSS.
     Fokus dan konsisten kuncinya dengan begitu semua akan terbayar lunas, tapi tetap juga memikirkan untung dan ruginya sehingga akan saling terhubung satu dengan lainnya.

Senin, 17 Juni 2013

modif







STREET FIGHTER KINLONG ASAL KOTA ATLAS

            Honda CBR 150 CC dari Negri Matahari Terbit ini asalnya memang sudah sebagai motor sport. Tapi bagi David konsep motor sport kurang menantang dan banyak orang yang punya. “Aku ingin tampilan motor yang beda dari tampilan motor standart pabrik,”ungkap David yang berprofesi sebagai pengusaha walet di Kota Atlas.
     Sebuah konsep briliant datang dari modifikator asal kota atlas siapa  lagi kalau bukan Handoko owner dari BJM. Ubahan langsung dieksekusi yang pertama dihajar ada pada bagian body dimana di bagian ini konsep street fighter diambil dengan bahan fiberglass sebagai andalan dan cat merk sikkens warna hitam mengkilap dengan sedikit goresan grafis menambah aroma motor petualang semakin terlihat. Ditambah jok single seater yang hanya boleh dinaiki satu orang. Body rampung pindah ke bagian shock yang mengandalkan punya Suzuki Hayabuza serta peleg dan cakram dipercayakan ke Suzuki Hayabuza. “Konsep sport terbaru ini berkat ide-ide browsing dan aku modifikasi ulang, ternyata hasilnya sangat fantastic,”terang Handoko owner BJM.
     “Sungguh-sungguh bombastic hasilnya kesan jantan, kinclong enak dipandang semua ada di sini,”bangga David. Siip bro

Sabtu, 08 Juni 2013

Drag Bike Nite Jogja





PERFORMANCE DRAG BIKE NITE
Kejuaraan trek lurus dengan jarak 210 meter kembali digelar bertempat di Pantai Depok Jogja (18/5). Suasana malam yang dingin tidak membuat gelaran ini kendor malah membuat antusias dragbiker sungguh istimewa. Gelaran yang bertajuk Dragbike Nite Race garapan Ventura Sport Club (VCS) ini sudah sering bikin event malam. “Event malam minggu ini sebagai ajang untuk mengurangi balap liar dan memperkenalkan obyek wisata di Pantai Depok supaya dikenal oleh masyarakat dari luar Jogja balap malam akan memberikan sensasi tersendiri dimana para dragbiker harus lebih fokus ke depan, disamping itu tujuan utamanya diadakan gelaran ini untuk menjaring bibit-bibit muda,ungkap Pak Najib M Shaleh komandan Ventura Sport Club.
     Tak disangka-sangka gelaran balap malam semakin diminati tercatat 340 starter 250 peserta harus menakluhkan 15 kelas yang sudah disiapkan oleh pihak VSC. Pada awal siang pendaftar masih sedikit karena gelaran ini berbarengan dengan Suzuki Fun Dragbike yang diadakan di Mandala Krida Jogja dengan panjang lintasan 100 meter. Menjelang sore pendaftar mulai beranjak ke Pantai Depok sehingga gelaran harus molor dari jadwal yang disiapkan seharusnya jam 5 sudah mulai dan gelaran ini jam 9 baru dimulai. Walaupun gelaran molor tapi anemo dan antusias dragbiker patut diacungi jempol. Banyangkan habis balap di Mandala Krida dragbiker melanjutkan lagi balapan di Pantai Depok. Era mungkin sudah berubah dari balapan yang notabene diadakan pada siang hari kini mulai merambah ke malam hari, alasannya cukup wajar jika balapan siang cuaca panas sedang kalau malam hari cuaca dingin sehingga akan membuat nyaman. Seperti yang diungkapkan oleh Nawir dragbiker asal Semarang. “Balap malam fenomena yang beda dengan balap siang dan balap malam membutuhkan konsentrasi penuh karena faktor pencahayaan yang kurang tapi balap malam sangat enak karena tidak panas,”terang Stevanus Nawir dari Team TDC TDR MC Racing. Gelaran kali ini banyak sekali dragbiker yang ikut seperti Eko Choodox, Hendra Kecil, Dwi Batank dan Kiki Kintamani. Bagi Eko Chodox kali ini dewi fortuna kurang berpihak dengan catatan waktu yang kalah dengan drangbiker lain tapi walaupun kalah di kelas tertentu Eko Chodox masih bisa merebut podium pertama di 2 kelas yaitu Kelas Sport 2T TU dan Kelas Bebek 4T TU 115cc. Aura malam semakin terasa dengan hadirnya dragbiker cewek asal Jogja yang ikut meramaikan gelaran drag bike nite di Pantai Depok. Walaupun di 15 Kelas tidak mendapat podium tapi ini langkah maju dunia dragbike. “Bagi saya Dragbike malam sesuatu yang beda ujian adrenalin sungguh dapat dirasakan, tapi ini aku harus menyerah karena tidak dapat podium tapi balapan ke depannya akan memperbaiki supaya dapat juara,”terang Monica dari team Permata Wijaya.
     Balapan malam layak diperhitungkan dibutuhkan strategi jitu supaya waktu start tidak terjadi jumpstart, posisi start balap siang beda dengan malam bedanya ada di waktu start angkanya selesih 0.02 detik. Sebenarnya selisihnya kecil tapi salah start jump start malah yang didapat

Senin, 19 November 2012

balap






 

MITOS DRAG BIKE MALAM 1 SURO
Gelaran Drag Bike bertajuk Drag Bike 1 Suro Nite Race 2012 merupakan ajang balapan pertama di Indonesia bahkan dunia. Kalau kita melihat filosofi orang Jawa dimana malam 1 Suro itu sebagai malam yang penuh dengan misteri dan ada juga yang memiliki mitos jangan melakukan kegiatan di malam 1 Suro karena akan apes atau sial. Tapi bagi dragbiker sejati tentunya tak memperdulikan hal ini dan semangat inilah yang membuat Pak Najib selaku penyelenggara berani mengadakan event Drag Bike 1 Suro. “Malam 1 Suro menurut filosofi Jawa identik sekali dengan malam penuh misteri dimana jika malam tersebut kita keluar rumah jauh-jauh akan ada sial, tapi itu mitos dan kita boleh percaya boleh tidak yang penting kita punya niat baik pasti akan lancar,”terang Drs.M Najib Saleh selaku penyelenggara dari Ventura Sport Club (VSC).
     Sebelum acara dimulai juga dilakukan tirakatan dan tausiah dari Ustad memberikan wejangan tentang hikmah malam 1 suro. “Semua hari itu baik yang tidak baik itu orang itu sendiri bagaimana menyikapinya, dan balapan ini juga baik daripada balap liar atau berbuat yang tidak berguna mendingan balapan resmi yang bisa menunjukkan prestasi lebih,”ungkap KH.Harpiyanto. Dana ada juga dragbiker asal Jogja yang hanya menonton karena tidak dapat izin dari orang tua. “Sebenarnya aku ingin sekali ikut tapi belum dapat izin dari orang tua daripada ada apa-apa mendingan aku pending dulu balapan kali ini,”ungkap VP mbotet dari Team OTD Arka Jaya
     Dari malam 1 suro kita balik ke balapan drag bike, event kali ini setiap dragbiker harus diuji mental dan kekuatannya karena mereka harus bertanding dua kali di dalam satu kelas bahkan ada yang 3 kali. Untuk mengambil juara 1 sampai 5 diambil 2 kali hit race dibagi 2 baru ketemu catatan waktunya. Seperti Bowo Cheetah asal Magelang ini harus melakukan 2 kali hit race di kelas Sport 2 Tak Tune Up 140cc. “Sungguh event balap kali ini sangat lelah sekali tapi hasilnya yang kuraih bisa menghapus semua kelelahan,”ungkap Bowo Chetah dragbiker asal Magelang. Hal ini juga diamini oleh dragbiker lokal asal Kulonprogo yang jauh-jauh datang demi ingin membuktikan hal-hal mitos yang dipercaya. “Memang kita sebagai orang Jawa percaya akan hikmah malam 1 suro bagi orang Jawa malam sakral, tapi ini kami mengisinya dengan kegiatan positif insyaallah hasilnya juga pasti positif, serta balapan baru kali ini kita harus berjuang jaga stamina karena cuaca malam beda dengan cuaca siang hari dan di race ini kita harus balapan 2 kali di dalam satu kelas ini membutuhkan kondisi mesin yang perfect dan kondisi dragbikernya juga fit,”jelas Luluk Ucil dari Team Doer Oelang.
     Semuanya boleh percaya tapi semuanya itu berawal dari niat kita bagaimana menganalisa hal-hal sebagai mitos atau sebagai anugerah. Yang terpenting balapan menumbuhkan ide dan meminimalisir angka balap liar.. maju terus drag bike.