FOCUS AND CONSISTENT
Drag Bike memang sudah merakyat dan sebuah sajian
menarik kembali disajikan oleh Promotor Nasional Trendi Promo Mandira,
kejuaraan drag bike yang bertitel Drag Bike Day Battle 201 Champ’s 2013 ini
sudah menginjak seri 3 dimana kota paling beruntung di Jawa Tengah adalah Kota
Kebumen bertempat di Jl Pupus Sijago seberang Terminal Bus kejuaraan. Jalan
yang terletak di Kota ini disulap menjadi lintasan balap selama 2 hari. “Kota
Kebumen dipilih karena masyarakatnya ramah serta dragbiker lokal juga banyak,
kami akan menyajikan beda tampilan kejuaraan drag bike supaya nyaman untuk
dilihat, sehingga akan memberikan warna berbeda,”terang Helmy Sungkar selaku
owner Trendy Promo Mandira.
Bicara tentang Drag Bike tentunya tidak
lepas dari motor yang yang dipakai settingan tepat serta pemakaian ban yang
layak dipakai dimana setiap merk ban mempunyai keunggulan dan kelemahan seperti
merk ban comet yang memiliki kualitas compon lebih soft sehingga kelemahannya ban akan cepat habis dan lekas diganti, dan
ini akan membutuhkan dana lebih buat ganti ban, sedang merk ban lain tentunya
punya kualitas compon lebih hard sehingga
ban akan lama menipisnya. “Kualitas ban yang bagus dan dapat mencengkram
aspallah yang dipilih oleh dragbiker serta tahan lama,”terang Eko Chodox
dragbiker asal Kota Semarang. Soal pemelihan ban apa yang akan dipakai
dikembalikan lagi ke dragbiker intinya dana tersebut bisa untuk pemakaian yang
lama.
Kembali kita ulas kejuaraan drag bike di
Kebumen diramaikan oleh 400 starter dari Indonesia. Banyak sekali dragbiker
senior dan pemula berlomba untuk mendapatkan point dan kejutan yang paling
dinanti adalah hadiah grand prize mobil. Dimana hadiah ini akan diberikan ke
kelas yang pesertanya paling banyak, dari seri 1 sampai 3 ini dengan total 6
seri sudah ada 2 kelas yang pesertanya banyak yaitu kelas matic 200cc dan kelas
sport 2 tak 155cc rangka standart. Agar lebih mantap maka pemberian mobil akan
diserahkan di seri 6 Final di Senayan Jakarta. Pada seri 3 ini diadakan 16
kelas dan tambahan kelas Exibisi Nex Suzuki dan banyak sekali dragbiker senior
seperti Eko Chodox dan Dwi Batank dragbiker andalan Semarang ini harus mengakui
kemunculan dragbiker baru, dan sialnya faktornya bukan di teknis tapi
praktiknya jump start yang membuat
dragbiker menjadi menangis karena harus kalah. Tapi patut diacungi jempol
dragbiker Jawa Tengah masih menjadi yang terbaik, Dwi Batank mampu menduduki
podium pertama di 2 kelas yang dilombakan dan mengumpulkan point. “Jump start
memang kata yang menyakitkan salah mlintir gas per sekian detik saja maka
penyesalan yang didapat, untuk mengatasi supaya tidak jump start fokus
kuncinya,ungkap Dwi Batank dari Team Kawahara Ice AHRS GM SSS.
Fokus
dan konsisten kuncinya dengan begitu semua akan terbayar lunas, tapi tetap juga
memikirkan untung dan ruginya sehingga akan saling terhubung satu dengan
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar